My Cat “The ROTDOK”
Perkenalkan nama saya Hotdok saya
dari empat bersaudara kaka saya namanya putih dan yang lain nya saya tidak tahu.
Lho ko bisa gitu! Hee..hmm saya tinggal
di keluarga Bakhtiar disana ada yanur, alfi , misna dan Ibu Wahidah. Dirumah bapa
bakhtiarlah kami mengisi hari hari kami bersama bercandaria dan bersenang senang, aku sangat senang bermain dengan mereka khususnya
dengan yanur dan ka alfi, setiap hari mereka
pasti menyempatkan waktu untuk bermain dengan ku walaupun hanya sebentar tapi aku
memaklumi kesibukan mereka. Tapi disamping
itu semua aku juga sering merasa risih karena setiap orang yang melihatku pasti
mereka ingin memegang ku, hal itu membuat aku sedikit terganggu. Mungkin karena
aku imut, gendut dan lucu kali ya.. hii..hmm tapi dari kesenangan yang aku alami semua berbanding terbalik saat aku mualai
membangkang dengan peraturan keluarga Bakhtiar. Hal itu dimulai saat ada kucing
kampung yang mulai mendekati kaka ku, sebenarnya aku kurang suka dengan kucing kampung
tersebut karena gara gara dia perhatian kaka ku menjadi kurang terhadap ku,
yang biasanya setiap hendak tidur ia selalu
menjilati bulu buluku sekarang sudah tidak lagi ditambah lagi kucing kampung itu
sering berkelahi dengan ku sehingga membuat tubuh ku menjadi lecet lecet selain
itu musim hujan yang berkepanjangan membuat ku malas untuk beol keluar
dan memaksaku untuk beol di samping rumah. Ibu Wahidah berkata“ Okdok jangan
beol disitu entar baunya nyebar kemana mana” memanggilku dengan nada manja. Tapi aku tak menghiraukan
itu semua dan membuat ibu Wahidah marah. Lalu diam diam pa bahtiar dan ibu wahidah berencana mengisolasiku
ke pasar tanpa sepengetahuan yanur dan alfi. Mereka terkejut saat melihat aku
yang biasanya sudah ada di tempat tidur pada
jam 8 malam sekarang sudah tak ada, mereka bertanya tanya “Bapa kemana okdok” lalu bapa menjawab “sudah saya isolasikan ke pasar”
mendengar hal itu mereka marah dan mencoba
mencari ku ke pasar selama beberapa hari. Sebenarnya saya melihat mereka berdua mencariku
tapi saya tidak mau menyusul mereka dan saya bisa saja pulang ke rumah karna saya
adalah kucing Penciuman dan daya ingatku juga kuat , dan saya juga tau alasan
mereka mengisolasi saya adalah demi kebaikan saya sendiri karna kalau di rumah
selalu saja diganggu oleh kucing kampung tersebut. Saya sadar bahwa saya adalah
seorang lelaki saya harus mencari jati diri kehidupan saya diluar sendiri tanpa
bantuan orang lain, biar saja kehidupan
di ruamh pa Bakhtiar menjadi kenangan yang tak terlupakan dalam hidupku.
