Minggu, 28 Oktober 2012

The ROTDOK



My Cat “The ROTDOK”


           Perkenalkan nama saya Hotdok saya dari empat bersaudara kaka saya namanya putih dan yang lain nya saya tidak tahu. Lho  ko bisa gitu! Hee..hmm saya tinggal di keluarga Bakhtiar disana ada yanur, alfi , misna dan Ibu Wahidah. Dirumah bapa bakhtiarlah kami mengisi hari hari kami  bersama bercandaria dan bersenang senang,  aku sangat senang bermain dengan mereka khususnya dengan yanur dan ka alfi,  setiap hari mereka pasti menyempatkan waktu untuk bermain dengan ku walaupun hanya sebentar tapi aku memaklumi kesibukan mereka.  Tapi disamping itu semua aku juga sering merasa risih karena setiap orang yang melihatku pasti mereka ingin memegang ku, hal itu membuat aku sedikit terganggu. Mungkin karena aku imut, gendut dan lucu kali ya.. hii..hmm tapi dari kesenangan yang  aku alami semua berbanding terbalik saat aku mualai membangkang dengan peraturan keluarga Bakhtiar. Hal itu dimulai saat ada kucing kampung  yang  mulai mendekati  kaka ku,  sebenarnya aku kurang suka dengan kucing kampung tersebut karena gara gara dia perhatian kaka ku menjadi kurang terhadap ku, yang  biasanya setiap hendak tidur ia selalu menjilati bulu buluku sekarang sudah tidak lagi ditambah lagi kucing kampung itu sering berkelahi dengan ku sehingga membuat tubuh ku menjadi lecet lecet selain itu musim hujan  yang  berkepanjangan membuat ku malas untuk beol keluar dan memaksaku untuk beol  di  samping rumah. Ibu Wahidah berkata“ Okdok jangan beol disitu entar baunya nyebar kemana mana”  memanggilku dengan nada manja. Tapi aku tak menghiraukan itu semua dan membuat ibu Wahidah marah. Lalu diam diam pa  bahtiar dan ibu wahidah berencana mengisolasiku ke pasar tanpa sepengetahuan yanur dan alfi. Mereka terkejut saat melihat aku yang biasanya sudah ada di  tempat tidur pada jam 8 malam sekarang sudah tak ada, mereka bertanya tanya “Bapa kemana  okdok”  lalu bapa menjawab “sudah saya isolasikan ke pasar”  mendengar hal itu mereka marah dan mencoba mencari ku ke pasar selama beberapa hari.  Sebenarnya saya melihat mereka berdua mencariku tapi saya tidak mau menyusul mereka dan saya bisa saja pulang ke rumah karna saya adalah kucing Penciuman dan daya ingatku juga kuat , dan saya juga tau alasan mereka mengisolasi saya adalah demi kebaikan saya sendiri karna kalau di rumah selalu saja diganggu oleh kucing kampung tersebut. Saya sadar bahwa saya adalah seorang lelaki saya harus mencari jati diri kehidupan saya diluar sendiri tanpa bantuan orang lain, biar  saja kehidupan di ruamh pa Bakhtiar menjadi kenangan yang tak terlupakan dalam hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar